Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Untuk mengucapkan "selamat tahun baru lama!", orang Rusia biasa mengatakan:
"со старым новым годом!" (dibaca: /sa-sta-rym no-vym go-dam/)

Tradisi memperingati malam tahun baru berdasarkan kalender lama (kalender Julius) dalam pergantian tanggal 13 ke 14 Januari masih berlangsung hingga saat ini di Rusia. Selain Rusia, beberapa negara yang penduduknya banyak menganut Kristen Ortodoks juga merayakan tahun baru lama ini, seperti di Persemakmuran Negara-Negara Merdeka, negara-negara Baltik, di Serbia, Montenegro, Makedonia, Romania, dan Yunani.

Sejarah Perayaan Tahun Baru Lama
Sebelum masuknya agama Kristen ke Tanah Rus, perayaan tahun baru pernah berubah berkali-kali. Awalnya tahun baru dirayakan setiap terjadi fenomena titik balik matahari di musim dingin (biasanya terjadi pada tanggal 21 atau 22 Desember). Kemudian berubah dan tahun baru dirayakan pada saat ekuinoks vernal (biasanya pada 22 Maret) atau saat bulan purnama pertama muncul. Setelah agama Kristen masuk ke tanah Rus dan dijadikan agama resmi Kepangeranan Rusia pada tahun 988, mulailah digunakan kalender Julius yang diadopsi dari kekaisaran Byzantium. Berdasarkan perhitungan kalender Byzantium, hitungan tahun saat itu adalah tahun 5508 sejak masa "penciptaan dunia" berdasarkan kepercayaan Ortodoks. Meski sudah ada kalender baru, tapi perayaan tahun baru di bulan Maret masih terus terpelihara hingga abad ke-15. 

Pada tahun 1492 (atau pada tahun 7000 dari masa penciptaan dunia), berdasarkan keputusan Ivan III, perayaan tahun baru dipindahkan ke tanggal 1 September karena bersamaan dengan hari panen raya serta berakhirnya masa pembayaran pajak. Peraturan ini juga kemudian digunakan oleh pihak Gereja Ortodoks Rusia.

Pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII di Roma mereformasi kalender Julius menjadi kalender Gregorian untuk menyesuaikan perbedaan yang terus meningkat antara perhitungan astronomi dengan perhitungan kalender yang berlaku. Akibatnya perhitungan kalender dimajukan 10 hari ke depan. Adapun sejumlah gereja Kristen, termasuk Kristen Ortodoks Rusia tetap melanjutkan penggunaan kalender Julius.

Pada tanggal 29 dan 30 Desember 1699, Peter I mengeluarkan dua keputusan untuk mengenalkan kalender baru serta perintah merayakan tahun baru. Pertama, yakni perhitungan tanggal dimulai dari masa kelahiran Yesus Kristus, sehingga tahun saat itu yang seharusnya terhitung sebagai 7208 mulai dihitung menjadi tahun 1699. Kedua, tahun baru dirayakan pada tanggal 1 Januari. Namun pada saat itu kalender Gregorius masih belum digunakan oleh Rusia. Hingga awal abad XX, bangsa Rusia masih terus menggunakan kalender Julius sehingga tahun baru mereka dirayakan 11 hari setelah kebanyakan negara lainnya di Eropa. Adapun perhitungan awal tahun baru gereja masih tidak berubah, yakni pada 1 September.

Memasuki abad XX, kalender yang di gunakan Rusia bahkan tertinggal selama 13 hari dari kalender yang digunakan di kebanyakan negara-negara Eropa. Saat itu kaum Bolshevik telah mendapatkan kekuasaannya di Rusia. Menyadari hal ini, mereka pun mencoba mengurangi celah tersebut. Pada 24 Januari 1918, Dewan Komisioner Rakyat RSFSR mulai mengadopsi sebuah keputusan tentang pengenalan kalender Gregorius di Rusia. Keputusan resmi ini ditandatangani pada 26 Januari 1918 oleh Ketua Dewan Komisar Rakyat, Vladimir Lenin. Di kemudian hari, kalender Gregorius ini lebih dikenal sebagai kalender "gaya baru", sedangkan kalender Julius disebut sebagai kalender "gaya lama". Berdasarkan keputusan tersebut, satu hari setelah tanggal 31 Januari 1918 bukanlah dihitung sebagai 1 Februari, namun tanggal 14 Februari demi menghilangkan celah perbedaan 13 hari antara kalender "gaya lama" dan "gaya baru" tersebut. Adapun pihak gereja Ortodoks Rusia tetap mempertahankan penggunaan kalender Julius tersebut.

Sejak keputusan itu, seperti di kebanyakan negara lainnya di dunia, tahun baru di Rusia juga mulai dirayakan pada 1 Januari berdasarkan kalender Gregorius. Adapun tanggal sebelumnya (1 Januari berdasarkan kalender Julius) berada pada tanggal 14 Januari. Meski bukan liburan resmi, namun sebagian orang masih merayakan "tahun baru lama" ini. Perbedaan antara kalender Julius dan Gregorius ini akan terus meningkat di awal tahun 2100-an, hingga akan mencapai 14 hari. Pada tahun 2101, tahun baru akan dirayakan pada malam tanggal 14 saat beralih ke tanggal 15 Januari.

Tradisi Saat Perayaan Tahun Baru Lama
Tahun baru berdasarkan kalender baru jatuh pada hari keempat puluh puasa dalam kepercayaan Kristen Ortodoks. Adapun tahun baru lama dirayakan setelah perayaan Hari Natal (7 Januari), pada saat svyatki (12 hari setelah hari Natal hingga Epifani). Karenanya para penganut Kristen Ortodoks yang menjaga tradisi Ortodoks secara ketat baru benar-benar merayakan tahun barunya pada 14 Januari.

Pada 14 Januari, pihak gereja biasanya melakukan perayaan untuk mengenang Santo Basil Yang Agung. Hari itu juga dikenal sebagai Hari Vasiliyev atau di beberapa wilayah Rusia dikenal juga dengan sebutan hari Ovsen', sedangkan malam Vasiliyev sendiri dirayakan setiap tanggal 13 Desember.

Meja makan yang penuh dengan hidangan saat perayaan tahun baru, merupakan
simbol pengharapan akan kehidupan yang makmur sepanjang tahun.
 
Secara tradisional, biasanya mereka yang merayakan tahun baru lama ini menghidangkan sebanyak mungkin makanan di atas meja makan. Berdasarkan kepercayaan, dengan menghidangkan sedemikian banyaknya akan memberikan kemakmuran di rumah orang yang menghindangkannya sepanjang tahun.

Hidangan utama yang disajikan salah satunya adalah "kut'ya", yakni bubur berbahan dasar padi atau gandum yang dicampur dengan kacang, biji-bijian dan madu. Orang-orang biasanya saling bertukar hidangan kut'ya yang mereka buat satu sama lain sambil bermaaf-maafan bila pernah ada konflik di antara mereka. Selain kut'ya, ada juga kue panggang, pai, vareniki (semacam kue goreng isi) dan anak babi goreng atau panggang. Setelah semua anggota keluarga berkumpul di meja makan, mereka bersama-sama berdoa, mengharapkan kesehatan, kesejahteraan keluarga dan di antara keluarga petani, mereka juga mengharapkan keberhasilan panen. Orang-orang merayakan hari itu dengan suka cita, minum bersama, menceritakan kisah-kisah lucu dari kehidupan sehari-hari, kenangan-kenangan indah yang pernah dialami, atau bahkan rencana pekerjaan mereka di masa yang akan datang.





Sumber Bacaan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]