Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Sergey Rakhmaninov dikenal sebagai pianis dan komposer yang sangat berbakat. Ia menyelesaikan studinya di Konservatorium Moskwa saat masih berusia 19 tahun dan menerima medali emas atas karya untuk tugas akhirnya, yaitu opera satu babak berjudul "Aleko". Chaikovsky yang saat itu menjadi pengujinya, memberi nilai "5+++" (lima dengan tiga plus)—lima adalah nilai tertinggi dalam sistem penilaian di lembaga pendidikan Rusia. Atas rekomendasi dari Chaikovsky, opera milik Rakhmaninov dapat dipentaskan di Teater Bolshoy.


Sergey Vasilyevich Rakhmaninov, keturunan bangsawan Rusia, dikenal sebagai pianis dan komposer yang brilian. Ia menjadi simbol musik Rusia di seluruh dunia. Setelah Revolusi Oktober, ia beremigrasi ke Amerika Serikat dan tinggal di sana selama sepertiga akhir masa hidupnya. Meski demikian, komposisi musik miliknya tetap dikenal di seluruh dunia, tak terkecuali di Uni Soviet.

Lima dengan Tiga Plus
Sergey Rakhmaninov lahir di sebuah rumah seni milik Semenovo, Novgorod (menurut sumber lain, di rumah seni milik Starorusskiy, Novgorod) pada bulan April 1873. Ia lahir dari keluarga musisi. Kakeknya merupakan murid dari seorang guru musik dan kompositor bernama John Field. Ayahnya yang merupakan seorang berdarah bangsawan Tambov, juga mencintai musik, meski tidak bermain musik secara profesional. Adapun ibunya, Lyubov Rakhmaninova, yang merupakan guru musik pertama Sergey Rakhmaninov, ialah puteri dari pimpinan Satuan Kadet Arakcheyev.

Saat Sergey berusia delapan tahun, keluarganya pindah ke Sankt-Peterburg. Pada musim gugur tahun 1882, Sergey muda mulai belajar di Konservatori Peterburg di kelas Vladimir Demyansky. Awalnya Sergey sering merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugasnya dan sering tidak masuk kelas. Sampai pada suatu hari, ia bertemu dengan sepupunya, seorang pianis muda yang terkenal bernama Aleksandr Ziloti. Ziloti yang mendengarkan permainan pianis muda ini kemudian membujuk orangtuanya untuk mengirim Sergey ke Moskwa untuk mendapat bimbingan langsung dari Nikolay Zverev, seorang guru musik terkenal yang memiliki sistem belajar dengan disiplin yang ketat dan membimbing muridnya selama enam jam setiap hari.


Pada 1888, Rakhmaninov melanjutkan studinya ke kelas senior di Konservatorium Moskwa di kelas Ziloti. Rakhmaninov akhirnya menyelesaikan studinya di Konservatorium Moskwa di usianya yang ke-19 dan menerima medali emas atas karya untuk tugas akhirnya, yaitu opera satu babak berjudul "Aleko". Chaikovsky yang saat itu menjadi pengujinya, memberi nilai "5+++" (lima dengan tiga plus)—lima adalah nilai tertinggi dalam sistem penilaian di lembaga pendidikan Rusia. Atas rekomendasi dari Chaikovsky, opera milik Rakhmaninov dapat dipentaskan di Teater Bolshoy.

Dari Simfoni Pertama hingga "Tarian Simfoni"

Rakhmaninov muda dengan cepat menjadi terkenal di Moskwa. Banyak media yang menyanjungnya sebagai pianis, komposer dan konduktor berbakat. Namun pada tahun 1897 ia mendapatkan pengalaman buruk dalam kariernya saat komposer Aleksander Glazunov gagal menampilkan Simfoni Pertamanya di Peterburg. Hal ini sempat membuatnya terpukul karena karya inovatif Rakhmaninov tidak mendapat kritik atau bahkan publikasi sama sekali. Sang komposer pun mengalami depresi dan hampir selama empat tahun ia tidak menghasilkan karya apapun, bahkan ia hampir tidak pernah meninggalkan rumahnya saat itu.

Babak baru dalam kehidupan dan kariernya dimulai tahun 1901, saat sang komposer berhasil menyelesaikan konser piano keduanya. Karya barunya ini benar-benar memulihkan kembali status Rakhmaninov sebagai seorang musisi. Ia pun banyak menulis kembali, menjadi dirigen di pertunjukan musik Ziloti, bahkan melakukan konser di Eropa, Amerika dan Kanada. Rakhmaninov juga mendapat posisi sebagai dirigen di Teater Bolshoy dan sempat mengarahkan seluruh repertoar opera Rusia selama beberapa musim. Masih di tahun yang sama ia memimpin dewan seni produksi musik Rusia.


Pada tahun 1902 Sergey Rakhmaninov menikah dengan sepupunya, Nataliya Satina. Mereka dikaruniai dua anak perempuan, Tatiyana dan Irina.

Tak lama setelah Revolusi 1917, sang komposer diundang untuk tampil di sebuah konser di Stockholm. Revolusi dan kejatuhan Kekaisaran Rusia merupakan tragedi yang nyata bagi dirinya dan keluarganya. Ia pun membawa keluarganya dan meninggalkan Rusia nyaris tanpa bekal yang cukup. Namun Rakhmaninov harus mencari nafkah bagi anak dan istrinya serta untuk melunasi utang-utangnya. Ia harus bermain piano lagi dan tampil di konser. Sang pianis akhirnya berhasil menaklukkan hati publik Eropa. Pada tahun 1918 ia pergi ke Amerika dan melanjutkan konsernya di sana. Para kritikus dan pendengarnya mengenalnya sebagai salah satu pianis dan konduktor terbaik di zamannya.

Hampir 10 tahun pertama masa emigrasi Rakhmaninov, ia belum juga bisa menulis kembali. "Setelah meninggalkan Rusia, aku kehilangan keinginan untuk menulis. Setelah kehilangan tanah airku, aku juga kehilangan diriku..." kenang Rakhmaninov. Komposisi pertama—Konser keempat dan lagu-lagu Rusia—baru ia tulis pada tahun 1926-1927.

Rakhmaninov memang sangat tidak terima dengan keberadaan pemerintahan Soviet. Tapi ia tidak bisa diam begitu saja melihat saudara setanah airnya saat mereka dilanda bahaya. Saat Perang Dunia Kedua pecah, ia memberikan banyak dana bantuan bagi Tentara Merah dan Pertahanan Uni Soviet. Dengan uang sumbangannya ini pihak Rusia bisa membuat pesawat-pesawat perang. "Ini adalah bantuan dari seorang Rusia untuk bangsa Rusia agar bisa berjuang melawan musuh. Aku ingin tetap percaya, percaya pada kemenangan yang penuh", tulis Rakhmaninov.

Pada tahun-tahun terakhir hidupnya Rakhmaninov melahirkan karya berjudul "Tarian Simfoni" yang oleh para peneliti musik dianggap sebagai salah satu karya terbaiknya. Rakhmaninov terus melakukan konser bahkan hingga enam minggu sebelum kematiannya. Sang komposer wafat pada 1943. Ia bahkan tidak sempat bertahan hingga hari ulang tahun ke-70nya yang hanya tinggal beberapa hari lagi sebelum ajal menjemputnya. Rakhmaninov dimakamkan di pemakaman Kensiko, New York, di samping kuburan istri dan puterinya.





1 komentar:

  1. mantap, lebih mantap lagi klo ada link donlod ke salah satu hasil karyanya

    BalasHapus

Bottom Ad [Post Page]