Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Музей исламской культуры
Museum Kebudayaan Islam di Masjid Agung Kul-Sharif, Kazan.

Museum Kebudayaan Islam atau dalam bahasa Rusia disebut "Музей исламской культуры" (Muzey islamskoy kul'tury) terletak di Masjid Agung Kul-Sharif di kota Kazan, Republik Tatarstan, Rusia. Museum ini dibangun pada tahun 2006 dalam rangka memperingati seribu tahun berdirinya kota Kazan. Museum ini memberikan informasi kepada pengunjung tentang sejarah dan budaya orang-orang Muslim yang tinggal di wilayah Ural dan Volga di Rusia.

Ada beberapa koleksi menarik yang melaluinya kita bisa mengetahui informasi-informasi tertentu tentang perkembangan Islam di Tatarstan, seperti penggunaan masjid portabel, alasan mengapa miniatur Al-Qur'an menjadi aksesoris favorit wanita Muslim dan bagaimana nama-nama para nabi ditulis dalam bahasa Tatar, Arab dan Rusia.


Miniatur Al-Qur'an dan Kotak Al-Qur'an dengan Hiasan

Al-Qur'an dalam bahasa Rusia diterjemahkan sebagai 'Коран", sedangkan kotak untuk menyimpan Al-Qur'an disebut "коранница". Di Museum Kebudayaan Islam di Tatarstan kita dapat menemukan miniatur Al-Qur'an dengan ukuran tiga kali dua sentimeter yang dibuat pada abad ke-19. Al-Qur'an ini memiliki kotak tempat penyimpanan dari perak dengan hiasan yang dibuat menggunakan teknik emboss. Konon Imperatritsa Yekaterina II pernah menggunakannya dalam upacara penghormatan kepada umat Islam yang mendapat panggilan untuk memenuhi kewajiban dinas militer Kekaisaran Rusia.

ARTEFACT | Экспонаты | Коран с коранницей
Al-Qur'an dan Kotak Al-Qur'an dengan Hiasan

Saat itu, buku-buku yang dibuat mini semacam ini dianggap sebagai karya seni sebagaimana lukisan. Beberapa salinan dibuat dengan bentuk yang sangat kecil sehingga perlu kaca pembesar untuk membaca teks-teksnya.

Seiring dengan berkembangnya teknologi percetakan buku di negara-negara mayoritas Muslim, maka semakin banyak pula miniatur Al-Quran ini dibuat. Pada awal abad ke-20, karena keunikan dan keindahannya, miniatur-miniatur al-Qur'an ini menjadi populer di kalangan wanita untuk dijadikan sebagai aksesoris.


Miniatur Ka'bah

Salinan Ka'bah berbentuk mini juga bisa kita temukan di Museum Kebudayaan Islam. Salinan kiblat umat Muslim ini dibuat pada tahun 2005, memberikan informasi kepada pengunjung tentang Ka'bah yang sebenarnya yang terletak di Mekah, di halaman masjid Masjid al-Haram. Ka'bah yang dalam bahasa Rusia ditulis sebagai "Кааба", menjadi tempat utama bagi mereka yang melaksanakan ibadah haji di kota suci Makkah. Ka'bah yang sesungguhnya berbentuk kubus dengan sisi 10 kali 12 meter dan tinggi 15 meter.

История исламской культуры в 5 музейных экспонатах
Miniatur Ka'bah

Berdasarkan kisah pembangunan Ka'bah, adalah Nabi Adam yang pertama kali mengawali pembangunannya dengan memasang batu putih dari surga. Seiring berjalannya waktu, warna batu itu menjadi gelap karena dosa orang-orang yang menyentuhnya sehingga batu itu menjadi batu hitam yang kemudian dikenal sebagai hajar aswad. Nabi Muhammad kemudian memasang batu itu di sudut dinding sebelah timur Ka'bah. Pada zaman kuno, Ka'bah pernah dijaga oleh klan kafir Quraisy. Dua kali setahun suku-suku nomaden di Jazirah Arab ikut berkumpul di sini di depan berhala-berhala. Ketika Islam muncul sebagai ajaran Nabi Muhammad, Ka'bah dijadikan tempat suci utama umat Islam.


Masjid Portabel

Setiap Muslim wajib menjalankan salat lima kali sehari. Khusus setiap hari Jumat, kaum Muslim laki-laki wajib untuk melaksanakan salat berjamaah di masjid. Para Muslim di Rusia yang sedang menjalani wajib militer dan berada di jauh dari masjid kemudian menciptakan masjid portabel. Mereka membuat struktur kayu berbentuk masjid. Di Museum Kebudayaan Islam ini kita juga dapat melihat contoh masjid portabel semacam ini yang memiliki tinggi hanya 35 sentimeter, namun lengkap dengan kubah dan menaranya.

Переносная мечеть. "Музей исламской культуры". Музей исламской культуры.  Artefact
Bagian atas struktur masjid portabel

Di bagian atas setiap masjid portabel ini dapat kita lihat simbol bulan sabit yang telah lama dijadikan sebagai simbol Islam. Masjid portabel atau dalam bahasa Rusia disebut "переносная мечеть" ini dapat dipasang pada bayonet dan diangkat ke atas agar setiap umat Muslim dapat melihatnya dan mengarahkan diri padanya sebagai acuan arah kiblat. Beberapa ribu orang dapat salat berjamaah pada waktu yang sama dengan mudah dengan cara ini.

Silsilah para Nabi

Islam dikenal sebagai agama Ibrahim yang termuda setelah agama Yahudi dan Kristen. Melalui silsilah para nabi yang dipajang di Museum Kebudayaan Islam ini, para pengunjung dapat melacak kesinambungan antara Taurat, Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru serta teks-teks Al-Qur'an.

Родословная пророков . "Музей исламской культуры". Музей исламской  культуры. Artefact
Silsilah para Nabi yang ditulis dalam bahasa Tatar, Arab dan Rusia.

Silsilah para nabi di museum ini dibuat sebagai objek hiasan berbentuk segi delapan berwarna biru. Nama-nama para nabi itu ditulis dalam bahasa Tatar, Arab dan Rusia. Nama-nama tersebut dihubungkan oleh manik-manik yang melambangkan generasi manusia. Dalam bahasa Rusia, nama Muhammad terkadang ditulis sebagai Мухаммад, Мухаммед atau Магомед. Sedangkan penulisan nama-nama nabi dan orang suci lainnya pada umumnya memiliki padanan nama dengan yang digunakan dalam penulisan Alkitab berbahasa Rusia, misalnya Ибрахим Ibrahim padanannya adalah Авраам, Нух atau Nuh dikenal padanannya adalah Ной, Муса atau Musa padanannya adalah Моисей, Иса atau Isa padanannya adalah Иисус, dan Марьям atau Maryam padanannya adalah Мария.


Kain Sajadah untuk Salat

Sajadah berupa karpet telah ditenun di Kazan sejak akhir abad ke-19. Pada umumnya umat Islam di Tatarstan menggunakan kain atau karpet sajadah ini sebagai tempat sujud saat salat. Dalam bahasa Rusia, sajadah untuk salat diterjemahkan sebagai "молитветнный коврик", berfungsi untuk melindungi tangan, kepala dan tubuh seseorang saat salat dari kontak dengan benda najis yang mungkin terdapat di atas di lantai atau tanah.

Молитвенный коврик. "Музей исламской культуры". Музей исламской культуры.  Artefact
Sajadah khas Tatar

Umumnya sajadah yang mereka buat berbahan kain satin, sutra atau brokat. Ukuran sajadah ini standar kurang lebih lebarnya 0,5 meter dan panjangnya 1 meter. Pada bagian sampingnya terdapat bordir simetris dan bagian kanvas yang diberi hiasan, paling sering menggunakan hiasan dengan ornamen bunga. Gambar orang, binatang atau karakter mistis lainnya tidak diperkenankan untuk digunakan sebagai hiasan pada sajadah.



Sumber:

Ирина Малахова. История исламской культуры в 5 музейных экспонатахИстория исламской культуры в 5 музейных экспонатах. Культура.РФ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]