Bahasa Jerman dan Prancis menjadi opsi
bahasa asing yang umum dipelajari di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di Rusia,
selain bahasa Inggris. Mengapa demikian? Berbagai alasan aktual bisa saja disebutkan, seperti untuk komunikasi bisnis, kebutuhan travelling atau karena keduanya merupakan bahasa yang populer dipelajari di Eropa. Tapi, tahukah Anda bahwa bahasa Jerman dan bahasa Prancis memiliki sejarah panjang di Rusia? Jejak historis inilah yang membuat kedua bahasa tersebut hingga hari ini masih menjadi pilihan bahasa asing populer dipelajari oleh para pelajar di Rusia.
Bahasa Jerman di Rusia
Hubungan
Rusia dan Jerman sebenarnya sudah terjalin sejak abad XII, khususnya
dengan Masyarakat Novgorod. Setelah Moskwa mengalami perkembangan yang
signifikan dan kemudian menjadi pusat pemerintahan di Kepangeranan Rus,
orang-orang Jerman akhirnya memperluas daerah perdagangannya hingga ke
Moskwa. Pada abad XVII bahkan muncul pemukiman-pemukiman Jerman dan
sebagian di antara mereka berprofesi sebagai perwira di ketentaraan
Rusia. Akhirnya penggunaan bahasa Jerman semakin meluas digunakan di
Rusia, khususnya di daerah koloni-koloni pemukiman Jerman tersebut. Memasuki
abad ke-19 bahasa Jerman juga semakin populer dipelajari, terutama oleh
kalangan intelektual Rusia.
|
Para staf editor Nachrichten, surat kabar bertema sosial-politik dalam bahasa Jerman, diterbitkan di Daerah Otonomi Jerman Volga dan Republik Sosialis Soviet Otonom Jerman Volga. Foto tahun 1923.
|
Di
masa setelah Revolusi Oktober dan awal berdirinya Uni Soviet, bahasa
Jerman bahkan memiliki status bahasa resmi untuk digunakan di Komune
Buruh Jerman di wilayah Volga dan dipelajari sebagai bahasa utama di
sejumlah sekolah di Rusia, terutama di daerah yang memiliki
koloni-koloni Jerman seperti di Krimea dan Laut Hitam serta di sekitar
Leningrad. Sejak masa Soviet ini bahasa Jerman juga secara aktif
diajarkan di sekolah-sekolah dan universitas dan sempat melampaui
popularitas bahasa Prancis dan Inggris. Tapi saat pecah perang Dunia II
bahasa Jerman sempat dihapuskan di sekolah-sekolah, kecuali di wilayah
Volga. Sementara itu kebanyakan buruh Jerman di Rusia Soviet juga
dipindahkan secara paksa oleh pemerintah terutama ke Kazakh Soviet.
|
Koperasi Dagang komunitas Jerman di masa Soviet di Samara, daerah sekitar Sungai Volga, Rusia.
|
Setelah
Perang Dunia II, bahasa Jerman kembali dipelajari di sekolah-sekolah
dan perguruan tinggi di Rusia, tapi popularitasnya menjadi lebih rendah,
di bawah bahasa Inggris. Meski demikian, bahasa Jerman tidak pernah
berhenti dipelajari, karena Uni Soviet memiliki kedekatan yang kuat
dengan Jerman Timur.
Karena
alasan-alasan historis di atas, saat ini bahasa Jerman masih diajarkan
di Rusia, popularitasnya berada di bawah bahasa Inggris sebagai bahasa
asing yang dipelajari. Karena alasan historis, di mana terdapat kontak
dengan komunitas-komunitas Jerman yang pernah tinggal di Rusia, maka
banyak juga serapan kosakata dari bahasa Jerman yang sampai saat ini
digunakan dalam bahasa Rusia, khususnya kata-kata yang berkaitan dengan
bidang teknik, nama profesi dan benda sehari-hari, seperti "бухгалтер",
"вагон", "канцлер", "масштаб", "рюкзак", "стул", dll.
Seperti
setelah telah disinggung di atas, bahwa bahasa Prancis juga pernah
digunakan secara luas di Rusia khususnya oleh bangsawan Rusia. Di Rusia
ada istilah yang disebut "gallomania" (галломания) untuk mengungkapkan
semangat yang besar yang dimiliki oleh orang non-Prancis dalam
mempelajari atau masuk dalam dunia bahasa, seni, sastra, sejarah dan
apapun yang berkaitan dengan Prancis. Gallomania ini menyebar di Eropa,
khususnya di Masa Pencerahan Eropa, seiring dengan bahasa Prancis yang
menjadi bahasa komunikasi internasional saat itu.
|
Di masa gallomania, para aristokrat Rusia umumnya menggunakan bahasa Prancis untuk berbicara dengan sesamanya daripada menggunakan bahasa Rusia.
|
Gallomania
ikut masuk ke Rusia khususnya di masa pemerintahan Imperator Pyotr I
yang jelas-jelas melihat Eropa Barat sebagai model dalam mewujudkan
cita-citanya untuk menjadikan Rusia yang modern, maju dan kuat. Selain
ingin memasukkan budaya-budaya Barat, Pyotr I juga mencoba mematahkan
tradisi-tradisi patriarki Rusia yang dianggap kuno, memaksa para
bangsawan memotong janggutnya, memaksa mengenakan pakaian-pakaian ala
Eropa dan mengirim mereka untuk belajar ke Eropa Barat. Akibatnya para
aristokrat ini mulai menggunakan bahasa-bahasa asing, khususnya bahasa
Prancis untuk berkomunikasi satu sama lain. Di masa itu, bahasa Prancis
tidak hanya mendominasi Rusia, tapi juga telah menjadi bahasa komunikasi
internasional di seluruh Eropa. Bisa dibilang bahwa bahasa Prancis
menggantikan bahasa Latin sebagai bahasa komunikasi internasional
orang-orang Eropa.
Jika bahasa Jerman umumnya dipelajari oleh kaum intelektual Rusia, maka bahasa Prancis lebih populer
digunakan oleh kaum bangsawan Rusia. Bahkan bahasa ibu atau bahasa
pertama yang dituturkan oleh Aleksandr Pushkin (Bapak Bahasa Rusia
modern) adalah bahasa Prancis! Karya-karya awal puisinya juga ditulis
dalam bahasa Prancis. Penggunaan
bahasa Prancis di Rusia mengalami masa puncaknya
pada pemerintahan Imperatritsa Yekaterina II pada abad ke-18. Memasuki abad ke-19, Lev
Tolstoy (atau di Indonesia dikenal sebagai Leo Tolstoy), salah satu
penulis besar Rusia, pernah menuliskan novel yang berjudul "Perang dan
Damai" (Война и мир). Di halaman-halaman pertama novel tersebut,
setengah teksnya ditulis dalam bahasa Prancis, sehingga menjadi bukti
bahwa bahasa Prancis memang digunakan secara luas bahkan oleh
orang-orang Rusia sendiri, khususnya di kalangan bangsawan Rusia dan
masyarakat kelas atas lainnya.
|
Karikatur Napoleon abad ke-19.
|
Dalam
novel "Perang dan Damai" tersebut mengisahkan Perang Napoleon tahun 1812, di mana
masyarakat Rusia bahu-membahu mempertahankan tanah airnya dari serangan
pasukan Prancis di bawah pimpinan Napoleon tersebut. Pasukan Rusia pada akhirnya
berhasil memukul pasukan Napoleon dari Moskwa hingga ke Paris. Selama
Perang Napoleon itu bahasa Prancis mengalami penurunan popularitas di
Rusia karena adanya sentimen politik serta patriotisme yang meningkat di
Rusia. Terkadang ada serangan yang tidak diinginkan dari kelompok
gerilyawan petani yang menyerang perwira Rusia, karena petani Rusia
umumnya tidak bisa bahasa Prancis, sedangkan tidak semua perwira Rusia
bisa berbahasa Rusia dengan baik karena bahasa ibu mereka adalah bahasa
Prancis. Pasca-perang Napoleon bahasa Prancis secara bertahap gallomania
ini menghilang di Rusia. Namun masih banyak kosakata bahasa Prancis
yang telah diserap ke bahasa Rusia dan hingga saat ini masih digunakan,
seperti "афиша", "пресса", "шарм", "кавалер".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar